Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Oktober Sebagai Bulan Keluarga Dalam Konteks Pendidikan Agama Kristen

Gambar
  OPINI Oktober Sebagai Bulan Keluarga Dalam Konteks Pendidikan Agama Kristen OLEH:  ERYKH LISNAHAN GURU SMP NEGERI 6 NEKAMESE KABUPATEN KUPANG Pada tanggal 30 Oktober 1947 berkumpullah sejumlah pemimpin gereja, pendeta dan penatua yang memawkili jemaat – jemaat yang tersebar diberbagai pulau di kepulauan Timor sebagai proto Sinode dalam sebuah gedung gereja dari Jemaat Induk Kota Kupang. Pada saat yang bersamaan dihari berikutnya, tanggal 31 Oktober dalam pertemuan majelis jemaat maka diresmikannya gereja kota Kupang. Sejak itu berdirilah Gereja Masehi injili di Timor sebagai suatu organisasi yang mengikat beratus – ratus jemaat dalam daerah ketiga dari gereja protestan di Indonesia. (Radja Haba: hal. 2 - 3). Inilah sebabnya bulan Oktober dicangkan oleh GMIT sebagi bulan keluarga, berdasarkan sejarahnya namun perlu untuk di ketahui bahwa kemandirian GMIT dan Gereja jauh sebelum itu sudah  ada secara yuridis...

ARTI KATA TIMOR

ERYKH LISNAHAN GURU SMP NEGERI 3 NEKAMESE KABUPATEN KUPANG MUNGKINKAH TIMOR ADALAH SEBUAH SUKU? Mungkinkah Timor adalah sebuah suku? Pertanyaan ini akan menngguggah setiap insane pembaca untuk mencoba secara bersama kita berpikir tentang Timor. Dalam penulisan ini, saya tidak bermaksud untuk menjastifikasi kebiasaan yang sudah terjadi namun saya mencoba untuk membuka pemahaman kita secara khusus tentang Timor”. Ada hal penting yang selama ini terus terbayang dalam alam berpikir saya yakni yang pertama Apakah Timor adalah nama suatu tempat ataukah timor adalah salah satu suku yang ada dipulau Timor. Yang kedua apa arti dari kata Timor. Kedua pertanyaan ini, mungkin saja pernah terbayang dalam paradigama kita sebagai orang atau manusia yang berpenghuni di pulau Timor. Mengapa? karena mengetahui tentang Timor bagaikan mengenal siapa diri kita dan menceritakan tentang keberadaan diri kita sendiri. Jadi mari kita telusuri dua hal penting yang menjadi pertanyaan saya, diawal...

MENGENANG SANG INSPIRATOR PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA

MENGENANG SANG INSPIRATOR PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA (Ki Hajar Dewantara) Oleh Erykh Lisnahan Guru Pada SMP Negeri 3 Nekamese Kabupaten Kupang Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta tanggal 18 Mei 1889 sebagai putera dari KPH Suryaningrat dan cucu dari Pakualam II. Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah R.M. Suwardi Suryaningrat. Namun di usianya yang ke 39 tahun Ia berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara dan dialah pendiri perguruan tinggi nasional siswa, yang didirikan pada 3 Juli 1922 (Menggugat Pendidikan Indonesia, 167). Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh Pendidikan nasional Indonesia memprakarsai Tut Wuri Handayani sebagai semboyan pendidikan Indonesia. Beliau juga di kenal dengan pemikirannya tentang tujuan pendidikan Indonesia yakni mencerdaskan anak bangsa dengan tidak menghilangkan budaya atau aset lokal. Karena budaya atau aset lokal merupakan aset Negara yang memiliki nilai luar biasa yang harus di pelihara dan dijaga oleh Bangsa Indonesia. Dari model pembe...

LIL AU NOL DAEL BANAN

  OPINI LIL AU NOL DAEL BANAN (Bangunlah Aku Dengan Hati Yang Tulus) Refleksi Ulang tahun kota ku p ang Oleh, Erykh Lisnahan Guru p ada SM P Negeri 3 Nekamese. Kabupaten Kupang Lil Au Nol Dael Banan merupakan Moto Kota Kupang yang hampir di jumpai disetiap seragam kehormatan Pengawai Negeri Si p il atau Aparatur Sipil Negara di Kota Ku pang . Kata ini bukan hanya sekedar kata kiasan. Akan tetapi kata ini mengajarkan kita tentang makna nama tempat, di mana kita berada dan dari mana kita berasal serta menjadi ikon untuk membangun orang˗orang di sekelilingnya. Dari hati yang tulus dan suci serta kerelaan untuk membangun dengan iklas tanpa embel˗embel lain. Lil Au Nol Dael Banan berarti Bangunlah aku dengan hati yang tulus. Kata ini bukan sekedar tanggung jawab membangun tempat yang disebut kot...

Hikmat dan Konflik

HIKMAT DAN KONFLIK 2.1. Pendahuluan Penulisan Tesis dengan judul “Hikmat mengelola konflik di jemaat” penulis akan bagi dalam beberapa konsep, dengan tujuan merinci setiap kontruksi bangunan berpikir yang hendak saya jabarkan untuk memberikan pemahaman tersendiri bagi setiap pembaca. Hal ini tentunya akan sangat menolong jalan pikiran dari penulis dan mempermudah pemahaman pembaca yaitu, yang pertama : Pendahuluan, yang kedua Konflik, Asumsi Konflik; asumsi menolong, asumsi yang tidak dapat dihinari atau tanda orang lagi sehat, menghadapi konflik penuh resiko tapi meghindari lebih resiko, Konflik; orang lebih suka tau dari pada menyadari, terikat budaya, kita harus belajar dari konflik, harus terus menerus sadar, bersedia menanggung resiko dan berbuat salah, fit back atau evaluasi. Yang ketiga Hikmat sebagai resolusi konflik. Dari beberapa konsep diatas tujuannya agar, dapat dipahami sebagai alur atau kerangka berpikir dari tulisan ini, untuk membantu pemecahan masalah dalam ...