Menjaga pancasila sebagai benteng keragaman


OLEH ERYKH LISNAHAN
GURU SMP NEGERI 6 NEKAMESE
KABUPATEN KUPANG

MENJAGA PANCASILA SEBAGAI BENTENG KERAGAMAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain. Menjadi bangsa yang besar tentunya tidak terlepas berbagai persoalan, setiap masalah yang dihadapi seharusnya membuat bangsa ini untuk terus membenah dalam rangka menciptakan kesejahteraan bersama sebagai satu bangsa yakni bangsa indonesia. Indonesia  merupakan bangsa yang sangat pruralis karena terdiri dari berbagai keberagaman suku, agama, bahasa, budaya dan karakter sosial, hal ini menjadi sangat luar biasa. Mengapa? Karena bangsa ini mampu menjalani keberagaman dengan menciptakan kedamaian bersama yang sejatinya telah terpatri dalam hakekat pancasila. Pancasila merupakan ideologi bangsa ini dan merupakan falsafa rakyat Indonesia untuk mengedepankan lima panca yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang diPimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dengan kelima panca ini akan menjadi harapan untuk menciptakan perdamaian abadi demi mencapai kesejahteraan bersama. Pancasila harusnya lebih dicintai oleh rakyat Indonesia dan tidak membiarkan ideologi apapun untuk mendominasi  apalagi menggeser bahkan dapat berpotensi  meruntuhkan pancasila sebagai falsafa hidup dari segenap rakyat Indonesia. Sebagai rakyat Indonesia, pancasila jangan dipandang rendah karena pancasila telah menjadi roh dan jiwa bangsa ini yang menggelorakan bangsa yang pruralis seperti indonesia. Akhir-akhir ini Bangsa kita diperhadapkan dengan berbagai konflik horizontal yang sontak membuat pancasila gelisah dan murung melihat berbagai peristiwa yang memilukan hati, jiwa dan raga. Peristiwa yang hampir meretakan persatuan Indonesia yang dikemudi oleh berbagai kepentingan politik dan kekuasaan. Konflik yang terjadi di negeri ini harusnya dilihat sebagai sahabat yang berproses bersama bangsa ini untuk meraih kehidupan yang adil dan makmur. Konfilik merupakan persoalan yang tidak mungkin pisahkan dari totalitas hadirnya satu bangsa atau Negara. Mengapa? Karena konflik akan menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa namun konflik sejatinya jangan dipolitisasi oleh para pelaku konflik sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.
Konflik didefinisikan sebagai suatu proses interaksi sosial dimana dua orang atau lebih atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuan mereka (Cummings, P. W (1980:41). Sedangkan Alisjahbana, S.T (1986:139) mengartikan konflik sebagai perbedaan pendapat dan pandangan diantara kelompok-kelompok masyarakat yang akan mencapai nilai yang sama. (Wahyudi, 2011, 17) Dari kedua pendapat ini saya berpandangan bahwa konflik mengacu pada pertentangan antar individu atau kelompok yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu konflik merupakan proses dimana akan terjadi suatu rekonsiliasi baru untuk mendapatkan kesepahaman dalam mencapai tujuan.
Dalam semangat mencaja pancasila telah dikumandangkan oleh semua elemen anak bangsa Indonesia dan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo dan TNI / POLRI  dalam setiap Kesempatan menyampaikan semangat untuk menjada Pancasila, Undang – Undang Dasar 1945, Bhineka Tungga Ika dan NKRI Harga Mati. Hal ini menandakan bahwa bangsa ini sementara dibajak dengan masuknya ideologi - ideologi  radikal yang berdalilkan paham – paham keagamaan dan paham radikal barat yang mungkin dapat merubah pancasila sebagai falsafa hidup rakyat Indonesia. Oleh karenanya dengan perkembangan Informasi teknologi saat ini semua elemen bangsa bersinergi untuk membendung radikalisme dengan meninggalkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. Menjadi harapan saya bahwa apa yang di konsumsi oleh publik mengenai Video Viral yang beredar di media sosial tentang Pidato Bapak Victor Bungtilu Laiskodat, harusnya jangan cepat dipandang sebagai  bentuk pelemahan kepada partai tertentu. Atau jangan pula di konsumsi sebagian saja karena akan menjadi polimik yang disebabkan karena pandangan yang keliru terhadap setiap kalimat pembicaraan yang dipotong – potong dalam video viral tersebut. Demikian, ada kemungkinan  bangsa ini telah digiring untuk mengkonsumsi informasi – informasi yang tidak lengkap, Hoax dan menyebabkan isi atau konten pembicaraan tidak dipahami substansinya. Sebagainya untuk menanggapi sesuatu harusnya mencari tahu kebenaran dan buktinya agar kita anak – anak bangsa jangan mudah terprovokasi oleh adu domba para pelaku kepentingan konflik. Bangsa ini perlu belajar dari masa lalu, ketika para pahlawan kita mengusir para penjajah dari Tanah Indonesia mereka angkat senjata bersama – sama tidak melihat soal golongan apapun atau, suku apapun , dan agama  apapun. Namun yang berkumandang saat itu hanya lah Merdeka atau mati. Situasi ini, seiring dengan perkembangan bangsa Indonesia tentunya kita telah mengalami perubahan paradigma dalam menyikapi berbagai masalah atau konflik. Kita tidak lagi angkat senjata untuk perang mengusir penjajah namun kita diperhadapkan dengan fenomena bangsa yang serba kompleks dengan tantangannya masing – masing. Kita harus bertumbuh dewasa dalam sumber daya manusia yang baik, tujuannya agar kita tidak menyerah dengan kepentingan luar namun mampu bersaing serta membendung radikalisme atas nama apapun. Radikalisme telah menggurita di seantero bumi Indonesia, pertanyaan dengan apakah bangsa ini membendung radikalisme dan menjaga pancasila. Bagi saya dengan mengembalikan karakter Orang Indonesia yang nasionalis dengan  menjadikan Suku, Agama, Budaya dan karakter Sosial untuk mengintervensi Negara. Oleh karena itu situasi yang terjadi karena video viral tentang pidato Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat hendaknya jangan digiring sebagai momen pemecah belah namun saya berpandangan bahwa ini merupakan edukasi politik nasional dan dinamika perkembangan politik nasional yang perlu di ketahui oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Kupang. Bagi semua elemen anak bangsa untuk secara serentak penjaga pancasila karena tantangan saat ini harus dilawan secara kolegtif untuk kepentingan bersama.
Menjaga pancasila sebagai benteng keragaman merupakan hal yang urgen bagi bangsa ini, bangsa yang pruralis karena latar belakang yang beragam akan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar dengan semangat kemanusiaan Indonesia yang solid dan kuat untuk menjaga pancasila sebagai falsafa bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam tulisan ini saya menyimpulkan beberapa hal berkaitan dengan menjaga pancasila. Pertama pancasila harus menjadi jiwa bahkan nafas bagi rakyat Indonesia, karena pancasila merupakan pemersatu bangsa yang telah berdiri kokoh untuk rakyat Indonesia yang pruralis. Mengapa? Karena bangsa Indonesia memiliki keragaman yang sulit untuk dimanfaatkan oleh kepentingan asing. Yang Kedua, pancasila harus dijaga karena pancasila adalah rakyat Indonesia, kalau demikian maka falsafanya pancasila adalah mata bangsa Indonesia yang menjadi arah atau kompas bangsa Indonesia. Yang Ketiga seharusnya seluruh rakyat Indonesia makin cerdas dalam menyikapi setiap peristiwa di media sosial. Dan jangan mudah mempercayai info yang beredar jika hanya sebagaian video yang di tayangkan seperti video viral bapak Viktor Bungtilu Laiskodat , karena hal tersebut akan mengganggu kenyaman rakyat Indonesia. Yang Keempat, diperlukan pemahaman yang baik soal karakter masing – masing wilayah di Indonesia karena setiap budaya tentunya memiliki adat budaya yang berbeda dan perlu di hargai. Pancasila adalah bukti keabadian Indonesia yang luhur, bangsa yang besar dan  berintegritas. Yang kelima kiranya dengan momentum hari kemerdekaan republik indonesia ke 72 akan menjadi kewajiban setiap rakyat untuk tidak tawar menawar dalam hal menjaga pancasila sebagai ideologi Negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

legenda ikan foti (jalan menuju batu kematian)

LIL AU NOL DAEL BANAN

Oktober Sebagai Bulan Keluarga Dalam Konteks Pendidikan Agama Kristen