Sejarah Imanuel Kolhua dari tesis erykh lisnahan

SEJARAH GEREJA IMANUEL KOLHUA (Dari Tesis – Erykh Lisnahan)
“Sumber informasi: Sekretariat Imanuel Kolhua 2015”, Jemaat Imanuel Kolhua berdiri pada tanggal 15 April 1954 atas restu dari sinode GMIT, dan pelayanan dilayani oleh Bapak Pdt. A.R.Therik untuk menthabiskan gereja imanuel kolhua dan diberi nama oleh Bapak Pdt. A.R. Therik “Gereja Imanuel Kolhua”. Selama 60 tahun pelayanan dijalankan oleh beberapa pelayan, antara lain:
1.      Bpk. Kornelis Buifena sebagai utusan Injil (Almarhum) Melayani dari tahun 1957-1995.
2.      Bpk Pdt. Y.O. Selan Emeritus, melayani dari tahun 1976-1980.
3.      Bpk Pdt. Agustinus Holbala, melayani dari tahun1980-1985.
4.      Ibu. Pdt. Agustina R.B. Nalle-Adutae, S.Th melayani dari tahun 1985-1995.
5.      Ibu. Pdt. J.M. Gasper-Ndun, S,Th melayani dari 1995-2002
6.      Ibu. Pdt. H.S.E. Nenosonu-Nainupu, S.Th melayani dari tahun 2002-2010.
7.      Ibu. Pdt. Rosalina A.M. Sunbanu-Nenobais, S.Th melayani dari tahun 2010-2016.
8.      Pdt. Marlis Riry-Babbis, S.Th pada Tahun 2016

Dalam kurun waktu 60 tahun pelayanan ada 3 jemaat yang sudah dimekarkan dan 1 mata jemaat, yaitu:
1.      Siloam Oelomin
2.      Efata Bello
3.      Ora Et Labora Atonifui
4.      Mata Jemaat Ebenhaezer Iungboken, yang berdiri pada tanggal 13 Mei 2007 dan peningkatan status menjadi Mata Jemaat Ebenhaezer Iungboken pada Tanggal 13 Mei 2014.
Untuk itu jemaat Imanuel kolhua telah berkembang dan menjadi jemaat wilayah antar gereja induk dan mata jemaat. Sehingga diperlukan pemahaman tentang seni menyelesaikan konflik baik  secara organisasi dalam pelayanan di jemaat. Secara organisasi wilayah jemaat Imanuel Kolhua telah mengalami perkembangan karena struktur organisasi gereja telah dibagi secara lengkap. Namun meskipun dengan segala pembagian struktur yang lengkap tentu masih terdapat konflik dalam menjalankan pelayanan tersebut karena pemahaman pengurus gereja tentang organisasi sangat kurang. Sumber daya manusia yang rendah menjadi faktor utama dalam mejalankan fungsi organisasi akibatnya berdampak pada pelayanan dan banyak konflik-konflik horizontal yang tak kunjung selesai. Untuk itu seharusnya ketua majelis mampu memberikan pola pendekatan yang baik untuk mencegah segala konflik yang terjadi. Jemaat induk atau Jemaat Imanuel Kolhua terdapat 173 kepala keluarga dengan jumlah presbiter sebanyak 70 Orang dan terdapat 8 rayon dijemaat induk. Pada tahun 2016 tempatkan Pdt. Marlis Riry-Babbis, S.Th


Komentar

Postingan populer dari blog ini

legenda ikan foti (jalan menuju batu kematian)

LIL AU NOL DAEL BANAN

Oktober Sebagai Bulan Keluarga Dalam Konteks Pendidikan Agama Kristen